Home Berita Kali Kedua Poktan Ngudi Raharjo 1 Tangkarkan BIMA URI 2

Kali Kedua Poktan Ngudi Raharjo 1 Tangkarkan BIMA URI 2

113
0

Sabtu, 24/8/2019
KENDAL, Agronesia.net – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (Balitbangtan BPTP) Provinsi Jawa Tengah, kembali menunjuk Kelompok Tani (Poktan) Ngudi Raharjo 1 Desa Wirosari Kecamatan Patean Kabupaten Kendal, untuk melakukan penangkaran Varitas Unggul Baru (VUB) jagung hibrida BIMA URI-20.
Keberhasilan Poktan Ngudi Raharjo 1 dalam melakukan penangkaran Varitas Unggul Baru (VUB) jagung hibrida BIMA URI 20 pada tahun 2018 yang lalu, menjadi dasar penunjukan tersebut.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Ratmin sebagai ketua Poktan Ngudi Raharjo 1, Sabtu (24/8/2019). Ratmin mengatakan bahwa pada bulan Mei 2019, Poktan Ngudi RaHarjo 1, kembali melakukan penangkaran benih jagung BIMA URI-20.
” Kalau pada tahun 2018 yang lalu, penangkarannya dilakukan di lahan seluas 1 hektar, maka untuk tahun 2019 ini, luasannya ditambah lagi 1 hektar sehingga secara keseluruhan menjadi 2 hektar “, paparnya.
Dengan penambahan areal penanaman, dirinya berharap, akan semakin banyak lagi petani yang bisa menanam jagung BIMA URI-20, sehingga BIMA URI-20 bisa membumi di Kabupaten Kendal.

Ratmin melanjutkan, tujuan dari penangkaran jagung hibrida varitas BIMA URI-20 adalah sebuah awal dari program Poktan Ngudi Raharjo 1 untuk bisa mandiri benih jagung. Dengan kemandirian benih maka para petani tidak akan lagi mengalami kesulitan dalam mendapatkan benih jagung yang berkualitas, produksinya tinggi dan harganya juga terjangkau.

Ratmin juga menambahkan bahwa hasil dari penangkaran BIMA URI-20 pada tahun 2018, sudah diuji tanam di beberapa wilayah di Kabupaten Kendal, antara lain Di Desa Wirosari Kecamatan Patean, Dusun Cepit Desa Pageruyung Kecamatan Pageruyun dan Desa Lomansari Kecamatan Gemuh.
” Uji tanam MT 1 tahun 2018 di Desa Lomansari, produksinya mencapai 600-700 kg per kilogram benih. Ternyata hasilnya tidak kalah dengan benih jagung hibrida yang sudah terkenal di kalangan petani “, kata Ratmin.

Diketahui, Kabupaten Kendal merupakan salah satu daerah yang menjadi sentra produksi jagung di Jawa Tengah. Dari data yang diperoleh dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal, pada tahun 2018 yang lalu, areal tanaman jagung di Kabupaten Kendal luasnya mencapai 30.000 hektar.

Sangatlah ironis, jika Indonesia sebagai negara agraris tidak bisa mandiri benih. Dan yang lebih miris lagi, hingga saat ini Indonesia masih saja mengimpor jagung dari negara lain.

Dikutip dari detikFinance, Selasa 2 April 2019, Bachtiar sebagai Direktur Pengadaan Perum Bulog, di Jakarta, mengatakan bahwa pada awal tahun 2019, pemerintah Indonesia mengeluarkan izin impor jagung sebanyak 150 ribu ton yang berasal dari Brasil.
Namun, di akhir tahun 2018, pemerintah juga telah mengimpor jagung sebanyak 100 ribu ton untuk mengantisipasi kenaikan harga pakan ternak. ( adp)

Keterangan foto
1. Ratmin Ketua Poktan Ngudi Raharjo 1
2. Cipto Wahyono (kedua dari Kanan) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal, saat melakukan monitoring di lahan penangkaran benih jagung hibrida BIMA URI-20 di lahan Poktan Ngudi Raharjo 1 Desa Wirosari.