Home Artikel Teknologi Pertanian Syarat Wajib Di Kompetisi Global

Teknologi Pertanian Syarat Wajib Di Kompetisi Global

0

Agronesia.net(Kendal) – Teknologi sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk di bidang pertanian. Perkembangan bidang pertanian tidak terlepas dari dukungan teknologinya. Bidang pertanian mustahil bisa maju memenuhi ekspektasi jika tidak didukung oleh tekhnologi baik tekhnik budidayanya maupun peralatannya.

Teramat sangat penting peranan dan penerapan teknologi dalam dunia pertanian, bidang pertanian tidak akan dapat berkembang tanpa adanya sentuhan tekhnologi.
Oleh karena itu, dukungan tekhnologi pertanian harus terus dikembangkan melalui inovasi-inovasi yang diterapkan di lapangan.

Banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dari penerapan teknologi pertanian, mulai dari penurunan biaya produksi hingga peningkatan produksi.

Indonesia sebagai negara agraris akan Kompetitif di tingkat global jika penerapan tekhnologi pertaniannya bisa dilakukan secara optimal dan berkelanjutan dengan dukungan symber daya manusia yang mumpuni. Hanya dengan cara itu maka cita-cita Indonesia untuk swasembada pangan dan menjadi lumbung pangan dunia tentu bukanlah suatu hal yang sulit untuk direngkuh.
Penerapan teknologi di bidang pertanian secara umum terbukti mampu menurunkan biaya produksi hingga 40%, menaikkan indeks pertanaman dan mampu menggenjot produksi hingga 30%.

Penerapan teknologi pertanian yang cukup penting adalah teknologi pemanenan. Berdasarkan data, hasil panen padi petani di Indonesia setiap tahun terbuang sebesar 10,43% yang berupa gabah kering panen dan angka ini membuat biaya produksi menjadi tinggi. Banyak petani yang menganggap butir-butir gabah yang terjatuh di sawah saat panen tersebut sepele, padahal jumlahnya relatif besar dan bisa untuk menutupi biaya produksi. Namun, dengan adanya teknologi pemanenan, tingkat terbuangnya hasil panen dapat sangat terminimalisasi.

(ilustrasi) Mesin panen padi tengah memanen padi di lahan sawah berlumpur

Jika pada beberapa tahun ke belakang panen padi masih dilakukan secara manual maka sejak tahun 2017, sawah-sawah di Indonesia sudah terjamah oleh mesin panen padi.
Penuturan dari Sukis Murdi, salah seorang petani dari Desa Bangunrejo Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal Jawa Tengah, dapat dijadikan rujukan sementara terkait efektifitas dan efisiensi penggunaan mesin panen padi jika dibanding dengan panen padi secara manual.
Menurut Sukis, biaya panen dengan menggunakan mesin panen padi mampu menekan biaya antara 40-60%.
” Untuk luasan 1 hektar, jika dipanen dengan cara manual biayanya bisa mencapai Rp. 4,5-5 juta tapi dengan menggunakan mesin panen padi hanya sebesar Rp. 1,7-2,0 juta”, papar Sukis.

Sukis menambahkan, bahwa dari sisi produksi gabah, dalam luasan 1 hektar panen cara manual hanya mampu menghasilkan 5-6 ton gabah kering panen, namun dengan menggunakan mesin panen ada kenaikan 20-30%. ( AP)

Keterangan foto
1.Sukis Murdi petani dari Desa Bangunrejo Kecamatan Patebon
2. (ilustrasi) Mesin panen padi tengah memanen padi di lahan sawah berlumpur

Exit mobile version
Skip to toolbar